Mencari pekerjaan bukan hal yang mudah. Apalagi sesuai passion, lokasi strategis, dekat keluarga, dan gaji tinggi. Seleksi yang ketat dan berbelit-belit pun sudah membuat keder duluan. Aku telah mengalami masa pencariaan jobseeker selama hampir setahun dengan berbagai jenis pekerjaan yang kulamar.
1. Tentor Fisika di Ganesha Operation
Setelah lulus S2 dari Thailand,aku harus mengurus kelulusanku di ITS Surabaya. Mengganti format thesis, mentranslate beberapa yang berbahasa Inggris menjadi Indonesia, juga meminta surat ini itu sebagai prasyarat wisuda. Selama menunggu kelulusan ITS di bulan Maret, aku melamar freelance tentor fisika di Ganesha Operation Kusuma Bangsa Surabaya. Masuk mulai jam 4 sore sampai 8 malam. Kalau mau ambil libur bisa konfirmasi seminggu sebelumnya. Gajinya lumayan buat jajan dan kos.
2. Dosen PPNS
Bapak Syaiin menawarkan untuk melamar dosen di PPNS. Tanpa proses berbelit dan langsung bertemu direktur PPNS nya. Ditanyain ini itu tapi jawabku "aku nggak tahu,Pak," karena memang yang ditanyakan bukan bidangku. Jadilah mereka tidak menghubungiku lagi. Yasudahah.
3. Skha Consulting
Aku juga ga tahu ini perusahaan apa sebelumnya. Saat itu aku ikut job fair di UGM dan kebetulan mereka mau menerima lulusan standard S2. Ternyata ini adalah perusahaan konsultan lokal yang terkenal (sumber:kaskus). Awalnya hanya tes awal berupa hitung-hitungan logika yang mudah dan setelah tes itu mereka langsung mengumumkan bahwa aku lolos ketahap berikutnya. Akhirnya beberapa minggu setelahnya, aku mengikuti interview di Jakarta (tanpa uang saku. hiks). Model interviewnya secara diskusi grup bertiga. Kebetulan partnerku anak Undip dan ITB, kita diminta menganalisa soal mengenai penjual obat-obatan. Hasilnya langsung diumumkan 30 menit setelah diskusi grup dan tidak ada yang lolos dari tim kita sodara-sodara.
4. GT Radial
Ini adalah perusahaan ban yang terkenal yaitu Gajah Tunggal. Aku melamar perusahaan ini lewat job fair UGM juga karena mereka menerima lulusan S2 dan dapat souvenir bolpen (kebacut jeh). Tes awal berupa psikotes dan logika, setelah lolos langsung interview HRD. Beberapa minggu setelahnya aku mendapat panggilan interview user ke Tangerang, katanya itu adalah tahap akhir. Sedihnya lagi kita tidak mendapatkan uang saku T..T Saat itu aku diinterview di bagian research padahal aku dulu daftar jadi dosen di politeknik milik Gajah Tunggal. Ada tiga orang yang menginterview dan satu orang leadernya dari Prancis. Tak ada kabar selama sebulan lalu ditelpon oleh HR nya bahwa bagian research tidak menerimaku dan memintaku interview lagi dengan user bagian industry. Ini malah lebih parah lagi karena leadernya orang India dan aku tidak interest dengan bidang industry yang pekerjaanya jauh dari yang kupikirkan. Jadi aku tidak heran saat perusahaan ini menolakku. Hmm ngasih uang transport aja nggak (padahal bolak-balik surabaya-jakarta 2x), jadi ga papalah kalau ditolak :p
5. Pupuk Indonesia
Akhirnya aku menurunkan rate S2 menjadi S1 dan mendaftar BUMN bergengsi ini yang amoniaknya selalu menyebar ke penjuru Gresik namun karyawannya terlihat makmur. Tahap awal adalah interview HR. "Tinggalnya dimana?" tanya HR. "Gresik". "Suka olahraga?"."Iya". Hal-hal semacam itulah yang ditanyakan. Di akhir interview si ibu HR bilang "Nanti coba cek kesehatan di lab ya. Biar nanti tahu kurangnya apa dan lolos tes kesehatan." Setelah itu aku DITOLAK. Ah ibu ini PHP deh =__=.
6. Danone
Aku memasukkan lamaran melalui seniorku yang bekerja disana. Ternyata aku diminta untuk tes awal yang bertempat di Jakarta (lagi). Saat itu aku berangkat tes bersama temanku yang sudah kerja di Jakarta. Tes awal sungguh membuat ilfeel dan putus asa. Tesnya semacam GMAT (bener gini gak sih), terbagi menjadi 3: logika hitung-hitungan, bahasa, dan psikotes. Daaan semuanya dalam Bahasa Inggris!! What the ..... Logika? Done. Bahasa? bahasa Indonesia aja susah ini bahasa Inggris, Tau lah. Psikotes? Random lah. Ternyata 3 minggu setelahnya aku dipaggil untuk interview dengan user. Ga sapat uang saku :( Hal yang mengagetkan ternyata yang mewawncarai adalah 6 orang. Hmmmm..... Dari awal niatku kerja di Jakarta sudah salah yaitu menggali pundi-pundi uang dan resign. Jadilah mereka mengetahui maksud tersembunyiku dan tidak menghubungiku lagi (alias ditolak).
7. Lain-Lain
Banyak lagi perusahaan yang kulamar tapi dengan separuh hati. Tjiwi Kimia, aku sudah lolos tes tulisnya tapi ga datang interview. Manulife, ditelpon untuk diskusi grup tapi ga datang. Samudra Indonesia, sudah lolos psikotes online tapi mutung di tes selanjutnya. RHB, datang interview tapi setelahnya aku ga interest. Traveloka sebagai content writer, sempat interview tapi ternyata penulis ga ikut jalan-jalan, mutung deh. Banyak lagi perusahaan lainnya yang kulamar karena mereka memberikan souvenir map, stabilo, pen, note, tas, kipas, jajan, lotion, dan lain-lain (maklum yah pengangguran cari rezeki).
Setelah melalui semua tahap diatas aku mulai capek dan merenung. Capek tenaga, pikiran, dan uang. Bolak-balik Jakarta guys....sekali jalan habis 1 juta di transportasi doang. Mungkin ada tiap bulan aku ke Jakarta dan selalu nginep di kosan temenku. Setelah ditolak perusahaan ini itu aku juga sumpek dan harus jalan-jalan misalnya ke Karimun Jawa. Hehe ini yang lebih ngabisin duit tapi capek pikiran jadi ilang.
Aku akhirnya fokus untuk mencari pekerjaan yang sesuai passionku yaitu memberikan ilmu yang bermanfaat. Sesuai dengan jenjang sekolahku (hmm), seharusnya aku melamar menjadi dosen. Tepatnya lagi mengajar di area Gresik, Surabaya dan sekitarnya. Sepertinya aku tidak cocok dengan keramaian dan kesumpekan Jakarta atau kesunyian daerah terpencil. Gak peduli berapapun gajinya.
8. Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI)
Singkatnya aku mengirim lamaran melalui dosen temanku yang menjadi petinggi di UISI. Aku menjalani serangkaian psikotes, presentasi bahasa Inggris,dan wawancara. Sekitar bulan Oktober terdapat kabar gembira bahwa aku 99% sudah diterima di UISI. Namun terdapat 2 batch yaitu yang masuk Oktober dan Januari. Ternyata aku bukan batch Oktober. Jadilah aku luntang lantung tanpa kejelasan sambil menunggu bulan Januari. Selama itu aku hanya menulis blog, main kucing, dan membaca komik. Saat komik Naruto yang kubaca di episode tujuh ratus sekian telah tamat maka hilanglah harapan hidupku.wkwkwk.
9. CPNS Dosen PENS
Selama menunggu kepastian UISI, aku mengikuti seleksi CPNS dosen dan memilih PENS karena mereka membutuhkan dosen jurusan energi yang pas banget dengan studiku. Lalu aku mengikuti Tes Kompetensi Dasar yang berisi 3 bagian: Kewarganegaraan, Psikotes, dan Sikap. Meski belajar awut-awutan dan kerepotan menjawab pertanyaan kewarganegaraan ternyata nilaku lolos dari batas bawah dan lanjut ke seleksi berkiutnya. Hasil pengumuman TKD dan kelulusan sekitar sebulan lebih dan setelahnya aku diminta mengirim berkas administrasi ini itu. Sampai bolak-balik Gresik-Surabaya 3 kali naik len (gara-gara sepeda motorku sudah dijual) untuk legalisir ijazah. Kukirimkan berkas administrasi lewat pos dengan basmalah.
Hari Senin yang cerah, seperti biasanya aku membaca komik Naruto sambil main kucing. Tiba-tiba ada panggilan nomer 0315xxxx menelponku. "Mbak, kenapa ga datang tes?" ujarsi penelpon. "Tes apa Bu?" tanyaku gelagapan. "CPNS mbak," jawab di Ibu. Runtuhlah duniaku (backsound: jreeeng jreeeng). Ternyata jangka waktu pengumuman setelah administrasi hanya seminggu dan email yang dikirimkan padaku masuk spam. Saat itu jam 8 kurang 10 dan tes dimulai jam 8. Lokasi tes di Surabaya dan aku di Gresik. Ibunya menutup telepon dan menelepon lagi bahwa aku sudah tidak bisa ikut tes dan dinyatakan gagal. Aiihhh kenapa ibunya telepon??!! Aku ngotot tetap ingin kesana dan berusaha ikut tes. Jadilah aku ngebut sepeda motor Gresik-Surabaya 45 menit dan menyalip truk-truk Kalianak. Sampai sana ternyata sang ketua panitia tak memperbolehkanku ikut tes dan tak menerima alasanku saat email panitia masuk spam. "Mbaknya daftar dosen honorer saja kalau mau. Tapi kita ga bisa jamin," ungkap Bapak Ketua yang melihat mataku yang berkaca-kaca.
Saat itu aku benar-benar pasrah dan yasudahlah. Aku menyetir sepedaku ke delta plaza dan membeli segelas besar pearl milk tea untuk menangkan pikiran. Sesampainya dirumah, aku langsung merencanakan traveling yang lama tak kujalani (maklum ga ada teman, yang lain udah kerja.Haaa melas.melas). Kuputuskan aku akan ke Semarang! Tanpa rencana, aku backpacking sendirian dan naik angkot dari rumah ke terminal Bunder dan naik bis ekonomi non ac selama 6 jam dari Gresik ke Semarang. Ceritanya next post ajalah.
Setelah pikiran agak bening setelah ke Semarang, aku melanjutkan lagi edisi galau jobseeker selama setahun. Aku mecoba mengontak petinggi UISI dan menanyakan kapan aku akan masuk kerja karena saat itu sudah bulan Januari 2015. Tapi jawabannya hanya "Tunggu panggilan". Aihhh sampai kapan??? Aku butuh makan!!(padahal masih dapet sangu dari mama seikhlasnya =_=).
Tak sangka ternyata prodi Energi di PENS menghubungiku dan memintaku datang ke PENS sambil membawa transkrip. Setelah berbincang-bincang dan interview agak lama, mereka sudah merasa cocok dan memang energi adalah bidangku. Saat itu prodi Energi PENS memang sedang kekurangan dosen. "Kalau ditanya kapan mulai kerja ya mauku sekarang mbak tapi penerimaan karyawan tergantung kebijakan direktur juga," ujar kepala prodinya. Saat itu aku menemukan secercah harapan dan submit lamaranku ke bagian kepegawaian.
Sambil menunggu panggilan antara UISI dan PENS, aku kembali menjadi sarjana master pengagguran. Tiba-tiba suatu siang aku mendapat telepon dari UISI untuk penjelasan kontrak. Alhamdulillah...... Seminggu setelahnya dosen PENS meneleponku untuk langsung masuk sebagai dosen penguji tugas akhir. Dengan berat hati aku menolak tawaran di PENS. Rasanya seperti menolak cinta (hwalahhh). Aku telah menimbang berbagai kemungkinan dan aku memilih untuk berkarir di UISI. Niat awal aku hanya ingin ilmuku bermanfaat dan bekerja sesuai passion, ternyata bidang di prodi Manajemen Rekayasa sesuai dengan interestku yaitu Energi, lokasinya di Gresik- kota tinggalku dan tanpa kost, jam kerjanya 30 jam/minggu (sisanya untuk hobiku yang lain-traveling & menulis :p), dan ternyata gajinya lebih tinggi dari ekspektasiku. Syukur Alhamdulillah Allah telah memilihkanku jalan yang tepat meskipun penantiannya selama setahun.
Pelatihan dosen baru UISI di hotel Grand Trawas Mojokerto. |