Edisi galau TA kali ini mengenai seberapa efektif penggunaan solar lighting. Sebenarnya penelitianku lebih kepada eksperimen dan merancang alat, namun salah satu komponen utamanya belum ada (harus pesan dari China dulu). Maka aku mengerjakan yang bisa dikerjakan sampai-sampai jadilah sistem elektrik tracking matahari dan software untuk menghitung solar lighting.
Semua orang bisa membuat sistem solar lighting di rumah masing-masing. Cara pembuatannya cukup sederhana tinggal membeli parabola (pakai parabola TV atau wajan juga bisa) lalu memasang fiber optik plastik dan menyambungkannya ke dalam ruangan. Nilai ekonomisnya tinggi, kita tak perlu menghamburkan uang untuk lampu pada saat siang hari. Berikut contoh penghematan solar lighting dalam rentang 1 tahun dibanding dengan pemakaian lampu:
Daya lampu yang digunakan: 36 Watt
Jumlah Lampu: 6
Tarif Listrik: Rp 530 per Kilo Watt
Pemakaian per hari (pagi-sore): 12 jam
Harga per Lampu: Rp 11.000
Tarif penggunaan lampu setahun= Tarif Listrik x jumlah pemakaian (jam) x jumlah lampu x daya lampu (dalam kilo Watt) + (jumlah lampu x harga lampu)
Tarif penggunaan lampu setahun= Rp 530 x (12 jam x 365 hari) x 6 x 36Watt/1000 + (6 x Rp 11000)
Tarif penggunaan lampu setahun=Rp 567.145,-
Harga dari tarif penggunaan lampu kubandingkan dengan biaya pemasangan solar lighting. Memang biaya pemasangan solar lighting lebih besar daripada pembelian lampu biasa, namun bisa digunakan seumur hidup (sak rusake). Biaya paling besar bersal dari pembelian fiber optik, karena tidak ada industri fiber optik di Indonesia. Berikut biaya pemsangan solar lighting:
Parabola: Rp 100.000,-
Cermin: Rp 5000,-
Fiber Optik: 5$/meter x 5 meter= +- 25 $ = +- Rp 225.000,- (tergantung jarak parabola dan ruangan, dan diameter fiber)
Biaya terbesar justru dari pengiriman (jika dari luar negeri) dan MOQ (Minimum Order Quantity) biasanya 100 meter, namun disini tak kusebutkan.
Total biaya pemasangan solar lighting= 100.000+5000+225.000 = Rp 350.000,-
Hanya 350 ribu untuk pencahayaan di siang hari seumur hidup. I want try this at home!! :D (kapan-kapan kalau punya rumah sendiri).
Namun jangan lantas langsung mengaplikasikan semuanya secara mentah-mentah. Apakah keluaran cahaya dari serat optik bisa sesuai yang diharapkan? Setidaknya menyamai intensitas lampu yang kita punya. Jarak pemasangan primary collector dengan ruangan juga sangat berpengaruh. Lalu jarak coupling/ penyambungan antar tiap komponen jugaberperan besar untuk efisiensi. Stay tune on my final project :D
kalo mau beli fiber optik nya dimana yah?
BalasHapusterima kasih