Mungkin ini note terakhir tentang Kerja praktekku, karena dua hari lagi aku akan kembali menunaikan tugas sebagai mahasiswa di kota penuh Mall. Terhitung beberapa note tentang kerja praktek telah kulempar, yaitu tentang Seminggu Pertama KP, Ramadhan Berbeda di Bali, Pariwisata di Bali Timur, dan Kata Pengantar yang diperpanjang. Berhubung ini note terakhir maka kutuliskan sisa-sisa pengalaman yang belum kuceritakan dan mungkin note terpanjang. Emm mungkin soal kuliner, ada di note selanjutnya...
Budaya
Sesaji merupakan hal yang biasa di Bali, wadahnya terbuat dari janur dan diisi nasi, bunga, dsb. Bahkan di plant saja sesaji juga bertebaran di beberapa area. Paling asyik kalau sedang hari bagus, biasanya ada upacara Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat, terdiri dari beberapa ritual. Aku ga paham ritualnya tapi sebelum Ngaben pasti ada sembayang2 dulu dan dibikin patung2an bagus untuk dibakar. Biasanya dari pinggir jalan terlihat patung2an yang benar2 rumit pengerjaannya dan itu terjadi serempak di beberapa titik sepanjang jalan. Kebiasaan orang Bali lainnya adalah minum arak. Setiap ada pesta atau selesai upacara, minum minuman beralkohol.
Bicara tentang hal mistis, apalagi kalau bukan Leak. Sumpah horor. Sampai sekarang aku sendiri ga paham apa itu leak. Katanya Leak itu awalnya dari manusia. lalu melakukan ritual tertentu sehingga setiap malam bisa menjadi leak, yaitu semacam kepala saja dengan usus yang bergentayangan. Datangnya Leak berwujud bola api. Leak selalu mencari tumbal terutama bayi dalam kandungan. Perhatian PENTING, ibu hamil disini harus selalu membawa gunting atau bawang putih apabila akan keluar rumah, hal ini untuk mencegah Leak mengambil bayinya. Ini adalah kejadian nyata, setiap ibu yang lupa membawa barang tersebut SELALU bayinya akan mati saat dilahirkan. Bayinya akan berwarna ungu dan terdapat bekas cakaran. Leak tak memandang agama, meski muslim juga harus bawa gunting dan bawang putih. Percaya ga percaya tapi ini yang terjadi. Leak juga hanya ada di Bali, makhluk itu tidak bisa bergentayangan di luar Bali. Pendeta yang benar-benar ahli bisa menaklukkan Leak, kabarnya hanya ada 1 pendeta yang bisa.
Budaya lainnya yaitu kesadaran lalu lintas. Disini helm tidak populer. Apalagi kalau kerudungan, ga usah helm-an -Sah. Bahkan di kota besar seperti Denpasar pun, kesadaran itu masih rendah. Ikuti aja budayanya, aku ga helman kemana-mana :D kalau di dalam kota. Kalau jarak jauh, jelas aja helman. Safety number 1 (walah,,). Kalau aku pakai helm, pasti orang-orang di jalan ngeliatin. Kayak kita ini alien dari mana gitu,,,gentayangan dengan honda ber plat S. Pernah juga di rasani pakai bahasa Bali " Cewek ini kok ga panas ya pakai helm". Jadi inget PKM ku yang meningkatkan kesadaran lalu lintas untuk anak SD. Nanti slogannya bukan "Pakailah helm saat berkendaraan" tapi "Pakailah kerudung saat berkendaraan". Ckckckck....
Keluarga
Pak Djasmani?? Pakdenya Fatma, kerja di Pertamina juga. Tapi dia di bagian Safety. Biasanya kalau ketemu di plant, orang-orang nyapa "Heyy Pakde, ponakannya disini". Pak Djas orangnya pendiam tapi baik. Bu Gigik?? Istrinya Pak Djas, pinter banget bikin roti. Kalau sudah terciumbau roti kukus yang baru matang, aku tergoda untuk mencuilnya,hihi...Kalau masak juga cepet banget, dalam waktu 1 jam berbagai hidangan sudah di meja makan. Paling seru kalau ndengerin ibunya cerita, bermacam hal diceritain yang bikin "Oh Oh O O". Maya?? anak kedua, dia baru masuk sekolah keperawatan di Denpasar. Kasur Maya adalah kasur yang ku invasi bersama Fatma tiap harinya. Maaf ya May,hehe. Alan??dia anak kedua, baru masuk SMA. Layaknya anak SMA pada umunya, penyuka musik2, pengen sepeda motor, dan gadget terbaru. Kalau lagi marah, biasanya nyetel musik ajub-ajub dengan keras. Ellen??anak terkecil, masih SD. Lucunya pas kutinggal mudik lebaran, Ellen nulis2 diary yang isinya sedih karena kutinggal :p
Mudik
Tahun ini jadi ikut-ikutan arus balik dan arus mudik karena jadwal lebaran di tengah kegiatan KP. Akhirnya dipilihlah jalur udara dari Denpasar-Surabaya. Ssst, itu pertama kali aku naik pesawat.Haha ndeso bgt,,,tapi cuek seh. Ternyata yang paling menyebalkan adalah: menunggu berangkat!! Minimal 45 menit harus sudah di ruang tunggu sebelum pemberangkatan. Pesawat yang kutumpangi adalah Lion Air (cari promo gitu loh) berangkat jam 09.10 dan aku berangkat dari Karangasem jam 06.00 WITA. Aku menunggu pesawat hampir 2 jam sampai mati gaya, untung aja pesawatnya gak delay (kayak biasa naik pesawat aja :p ).Di Pesawat, aku berkenalan dengan orang dari Bali bernama Rudi. Ternyata dia karyawan salah satu hotel di Jimbaran. Dia ke Surabaya untuk mengurus VISA di kedutaan Amerika. Beberapa bulan lagi dia akan bekerja di selama 6 bulan di negara bagian Alabama. Dia juga pernah bekerja di Singapura. Berhubung aku lagi ngebet pengen backpacker ke Singapura, langsung aja tanya2 ke Bli Rudi ini.
Bangkuku yang berada di dekat jalan membuatku membuatku melongokan kepala ke dekat jendela setiap 10 detik sekali. Maklumlah baru pertama naik pesawat, jadi pengen lihat pemandangan dataran dari ketinggian. Akhirnya, Rudi mengalah menawarkan kursinya yang didekat jendela. Whoaa asiik bisa lihat pemandangan awan dengan leluasa. Bahkan aku juga ditawari kacamata karena silaunya matahari. Ternyata pemandangan Bali dari atas bagus banget mirip pantai membentang dan terlihat juga gunung agung.
Sampai di Surabaya, aku diantarkan orang tuanya Fatma sampai terminal Bungurasih. Lalu naik bis kota sampai Osowilangon. Disini aku juga berkenalan dengan orang baru, namanya Maisa. Saat pertama kali masuk ke bis, dia langsung duduk disebelahku. Mungkin karena tampangku yang tidak mencurigakan dan sama-sama kerudungan. Dia ke Gresik untuk mengujungi kakaknya yang bekerja di Smelting. Wah gini ya rasanya mudik, bisa kenalan dengan orang baru. Biasanya aku cuma mudik Surabaya-Gresik naik sepeda motor, nyetir sendiri lagi. Sampai di Osowilangon aku harus berganti len dua kali untuk sampai ke rumah. Hmm home sweet home, mari melakukan kegiatan leyeh-leyeh.
Hal ajaib yang kutemukan di rumah adalah Si Lemak masih hidup!!! Hebaat. Si Lemak adalah kucingku yang lahir saat aku kelas 2 SMP. Emm udah hampir berumur 8 tahun ini kucing,yang setara dengan umur manusia 90 tahunanlah. Hebaat....tapi kasian juga, dia jadi umbelen dan batuk-batukan gitu meski badanya tetep se gajah kucing. Lemak adalah kucing garong, jadi dia jarang pulang ke rumah. Kadang ga pulang beberapa bulan, mungkin backpacker untuk mencari daerah jajahan. Kalau pulang kadang badannya pennuh lebam. Huu dasar Lemak. Kalau dipanggil "Hey Si Lemak" selalu nyambung dan menghampiriku. Kalau aku makan, Si Lemak ga pernah nyambar-nyambar. Hanya duduk didepanku sambil melancarkan pandangan penuh harap. Kadang juga aku mengambil ikan bandeng di dapur segelontor dan kupakankan pada Lemak biar tambaah gendut (Hahaha).Meski setelahnya ibuku ngamuk2 "Litaaaa, kenapa ikannya kamu makankan kucing!!!".
Ngantor
Intermezzo:PT Pertamina (Persero) merupakan badan usaha pemerintah yang menangani minyak bumi dan gas alam. Salah satu terminal transit milik Pertamina adalah Supplai dan Distribusi Region III Terminal BBM Manggis diresmikan pada tanggal 19 Maret 1996. UPMS V melakukan usaha dalam bidang BBM dan non BBM unit bisnis dibawah S&D Region III yang bergerak dalam bidang pemasaran dan distribusi BBM dan Non BBM/BBK untuk melayani pelanggan/konsinyasi di wilayah Jatim (sebagian), Bali, NTB, NTT dan Timor Lorosae. Kegiatan yang berlangsung meliputi pemasaran dan distribusi produk BBM yaitu solar, biosolar, minyak tanah, minyak diesel dan minyak bakar ,maupun Non BBM yaitu LPG dan Avtur. Terminal BBM Manggis ini menempati lahan 17,3 Hektar di desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Propinsi Bali. (Paragraf pertama, Bab II- Laporanku)Awalnya berangkat ke kantor selalu jam 7 pagi, tapi sampai di kantor gak ada orang. Krik krik krik. 2 Minggu kemudian, aku selalu berangkat jam 07.30 ke kantor. Padahal perjalanan dari Subagan ke Manggis sekitar 45 menit dengan kecepatan 50km/jam. Layaknya kuliah, kalau dosennya disiplin ya mahasiswa ikutan disiplin, daripada ntar telat "Ya tutup pintunya dari luar". Kalau dosennya telatan, ya mahasiswa lebih telat lagi. Peribahasa Guru kencing berdiri, siswa kencing berlari ada benarnya juga.hehee....
Di TBBM Manggis banyak berbagai macam orang dengan berbagai rupa dan sifat. Beberapa orang di LJP seperti Pak Budi, Mas Adri, Mas Ferry, Pak Cakre,Pak Taufiq, Pak Kadek dan pak Komang sudah pernah kuceritakan di cerita sebelumnya. Lha masih banyak lagi orang-orang lainnya seperti:
-Pak Ibnu: Pengawas K3LL, orangnya tinggi dan baik hati. Pak Ibnu yang mengenalkan tentang safety saat pertama kali masuk KP. Kadang juga suka guyon "Ayo pindah ke K3LL, butuh sentuhan wanita disana". Maksudnya sentuhan wanita ya administrasinya. Akibat mayoritas 97% yang bekerja disini hanyalah kaum lelaki, jadinya administrasi agak gimana gitu...
-Pak Pilep: Pengawas QQ. Orangnya putih banget, kalau kena panas gak hitem malah merah. pak Pilep suka main ke ruangan kita yang kebetulan sebelahan. Pak Pilep orangnya asyik, suka cerita-cerita macem-macem mulai karat di pipa, korupsi, hotel bagus, kuliah anaknya di Surabaya, saat tinggal di surabaya, mudiknya dan sebagainya bahkan terkadang ceritanya diulang lagi sampai kita hapal. Pak Pilep juga sukanya guyon-guyon.
- Pak Basuki: Wah ngeri kalau ngomongin orang ini. Salah satu orang LJP yang paling kita (aku dan Fatma) hindari. Bapaknya tegas dan ngomongnya blak-blak an. Pernah juga ngerasani kita dibawah tangga-padahal kita lo d atas tangga, jelas-jelas denger lah. Haduh ampuun Bapak...
- Pak Hariyansyah: Bapak OH yang baru sertijab saat kita masuk. Bapaknya masih muda, mirip2 salah satu mahasiswa famous di ITS (Rahasiaa :D ). Bapaknya supel banget, suka ngajakin ngomong beralur tentang TBBM Manggis.
- Pak Gede: Pengawas bagian umum semacam HRD. Bapaknya baik banget juga. Pak Gede mempermudah segala urusan KP mulai ijin liburan, ijin potong waktu KP seminggu, dan administrasi KP lainnya.
-Pak Ibrohim: Gak paham aku sama orang ini. kadang kasian juga. Masa pernah tiba2 masuk ruangan saat suasana tegang dan dia ngmg "Sun itu matahari. sunrise berarti matahari terbit". ngeek ngook.....
-Mas Nurul: Salah satu OJT di TBBM Manggis. Ternyata Masnya juga dari ITS, PPNS. Mas Nurul ramah, menunjukkan berbagai hal yang ingin kita ketahui di TBBM Manggis. Baik deh orangnya..
-Mas Daeni: Tampang luar sekilas:alim. Saat dianalisa lebih jauh, haduuuh....Parahhh gilanya. Nari2 ala SNSD dan Suju di ruangan LJP, komen2 geje, guyon2 parah. Peringatan: Jangan tertipu dengan orang ini terutama saat berdua dengan Mas bergen.Waspadalah2..
-Mas Bergen: Ngakunya umur 17 tahun, tapi tampang mebuktikan 71 tahun. Kasian ya Mas ini, selalu dikambinghitamkan. Dituduh tukang sapu lah, tukang cabut rumputlah....Sabar2 kadang kejujuran memang menyakitkan (Lhoo?)
Ada juga Mas Fandi, Mas Fauzi, Pak Nyoman, Mbak Novi, Mas Novi, bapak-bapak dan ibu-ibu di kantor yang tidak bisa kusebutkan satu satu. Semuanya ramah dan bersahabat, yah kecuali segelintir orang.
Setiap harinya di kantor ya kalau nggak ikut Bapak2nya melakukan pengecekan, ikutan betulin kalau ada kerusakan, ngurus laporan, dan ngurus administrasi. Ya berkutat pada itu-itu saja. Pernah juga aku disuruh Mas Adri bikin software tentang manajemen kerusakan pada suatu tempat. Tuing tuing "Cupa help me...". Untung aja ada Cupa. Jadilah software tersebut setelah lebaran. Ini tampilannya...Bagus banget kan..
Kalau butuh software apa apa lagi pesan saja di Cr4van corp, hubungi aku. Nanti biaya bisa diatur harga teman (Haha promosi pacar sendiri). makasi ya Cupa :D, ni ta bawakan oleh2 layangan lo buat adikmu yang manis2 :D.
Di minggu terakhir, saatnya penilaian. "Yoweslah ntar diisi bareng enaknya penilainnya gimana," kata Mas Ferry. Haaaa kayak kerja kelompok aja. Padahal yang lainnya penilaiannya gak boleh dilihat sama mahasiswanya, lha ini malah.....Enak banget KP disini. Ada juga beberapa foto gila yang diambil setelah setting ATG di tangki 23 (Mas Ferry, Batas atas sama batas bawahnya udah ditambahin ta?kemaren kan belum). Ada foto lompat2, ada foto di dermaga 3, ada foto di atas rumah strainer (geje), ada juga foto di alang2 dekat dermaga 4. Mungkin ini KP paling asiik diantara teman2 sengkatan...
Kehidupan Sabtu-Minggu
Untungnya di hari Sabtu sempat jalan-jalan ke Sukowati dan Denpasar. Jalan2nya bareng Fatma, Mas Adri, dan Mas Dani. Agenda telat merupakan sisipan wajib kalau jalan-jalan bareng Mas Adri. Pasar Sukowati Gianyar merupakan tempat wajib kalau ingin mencari oleh-oleh khas Bali. Barang-barangnya aneh2, rasanya selalu tergoda untuk membeli barang ga penting. Akhirnya kudapatkan puluhan gantungan kunci, layangan, gelang, dan baju barong. Fatma, entah apa yang dibeli- macem2 juga dapatnya. Mas Dani cuma mengincar naju barong, kayaknya dia beli lebih dari 20 potong baju dan katanya mau beli lagi bulan depan (kulakan buat kampung halaman). Mas Adri malah beli layangan -_-".
Setelah puas membeli barang aneh, kita ke Erlangga-Denpasar untuk membeli oleh2 makanan. Lalu makan ayam kalasan dan plencing kangkung. Akhirnya saya sudah hapal tabiat disini, kalau keluar makan-makan bisanya yang membayar adalah orang yang jabatannya lebih tinggi. Yaudah, aku ga pernah ngijolin uang makan, pasti ditolak. Kalau kebiasaan mahasiswa adalah uangku uangmu, kamu makan kamu bayar, kecuali aku lagi senang hati dapet uang banyak.
Sore hari, bingung mau kemana. pengennya lihat sunset. Akhirnya dipilih cafe KU DE TA di daerah Seminyak. Ini ide dari Mas Adri. Buseet yang masuk situ mobilnya semacam jaguar, ford, dll. Tampilan cafe nya cozy banget, langsung menghadap ke pantai. Weits tidak ada yang kerudungan disini selain aku dan Fatma, kebanyakan yang datang adalah Bule. Saking ramainya, kita duduk di tanah yang mengarah laut. Saat diberi buku menu, aku langsung tercengang. Semuanya asing di mataku, bebrapa pernah kulihat di novel dan film barat yaitu sejenis bir atau anggur. Bahkan ada minuman yang harganya 23 juta. Apaan ini???Setara dengan biaya kuliahku 15 tahun. Dipilihlah Hot Chocholate yang harganya sama kayak 2 porsi hoka-hoka Bento.Untung aja dibayarin (dasar mahasiswa!!)
Namun suasana melihat sunset di cafe Bali adalah pengalaman pertama bagiku. Meliahat deburan ombak cantik dan hempasan angin laut selama beberapa jam di malam hari tak akan terlupakan.
*Ditulis saat ditinggal pembimbing (Mas Adri, Mas Ferry) jalan2 di Surabaya dan setelah mengalami shock kegilaan di FB oleh komen2 dari Mas Dani, Mas Bergen, Mas Ferry, dan Mas Adri
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan dikomen ya... ^^