a choice that change my life

Minggu, 21 Oktober 2012

Friends, School, and Exam


Tak terasa sudah satu bulan lebih aku berada di Thailand. Berbagai cerita tentang kuliah dan teman berlalu begitu saja tanpa sempat tertuliskan. Semuanya berlalu begitu cepat. Baru saja aku masuk seminggu, tugas laboratorium menumpuk. Minggu berikutnya, selalu pulang malam karena mengerjakan tugas kelompok. Minggu keempat, mid exam dengan bahan kuliah yang masih belum kumengerti.

Friends, Teman

Gowes gembira
Gosip gosip

Narsis

Angkat-angkat sepeda demi jalan tembus

Aku bahagia bisa datang bersama dengan 16 orang dari ITS. Setidaknya mereka yang bisa kuajak bicara bahasa Suroboyoan. Menggeje bareng, masak bareng (mereka masak, aku makan :p), jalan-jalan bareng, sampai gosip bareng. Deretan koridor lantai tiga TU Dome, sebelah kiri berisi kamar anak-anak perempuan dari ITS. Noise-nya minta ampun. Tiap kamar punya ciri khas sendiri. Kamarku dan Nuril tiap malam konser nyanyi-nyanyi lagu sembarang kalir. Kamar Umi dan Sani bersih banget, kita jatuhin setetes air paling udah dipel sama Umi. Kamar Putri dan Dini tiap hari terdengar suara tawa dan terlihat asap masakan. Mereka buka catering kecil-kecilan -__-a . Kamar Zjahrah dan Iis adalah lumbung makanan, maklum mereka berdua jurusan food engineering. Cari permen, sambel, kecap, camilan tinggal mampir ke kamar ini. Sedangkan kamar Fitri dan Vivin jadi ajang kumpul bareng. Kamar Vely dan Ajeng yang agak terpisah menjadi kamar yang paling adem ayem. Ga kebayang kalau 12 cewek ini ngumpul, wuih suaranya sampai menggema seantero TU Dome yang berisi 9 lantai. Pernah suatu hari, ada cewek yang tinggal kamar sebelah Putri sampai menggebrak pintu kamar gara-gara keramaian kita.
EAku dan Nuril, roomate ku di TU Dome

TU Dome yang menjadi satu dengan mall membuat kita hedon setiap hari. Setidaknya beli coffe di 7eleven, nyamil es krim di KFC, atau beli barang-barang ga penting di Night Market yang ada setiap 3x dalam seminggu. Setiap kali ada Night Market, pasti ada aja barang yang dibeli minimal beli buah, maksimal bisa beli sepatu, baju, sampai jam tangan. Sempat juga kita dihebohkan oleh cowok Prancis yang exchange di AIT dan tinggal di TU Dome. Wajah-wajah mereka semacam boyband One Direction. Sejak saat itu, kami menggandrungi lagu-lagu One Direction. Tentu saja heboh tak tertahankan saat satu angkot dengan pria Prancis itu, dasar cewek!
Jalan-jalan dekat TU Dome
Thammasat University

Pilar bekas ASEAN Games 1998

Selama sebulan di Thailand, kita buta arah. Tak tahu menahu mengenai tempat pariwisata dan sebagainya. Hiburan kita cuma gowes di daerah Thammasat, ngemall di Future Park, dan streaming TV Indonesia. Pokoknya sebulan yang mengenaskan, tidak bisa kemana-mana karena harus mengejar ketertinggalan kuliah.

School, Kuliah

Aku mengambil jurusan Energy, bertolak dengan bidang minatku di Teknik Fisika yaitu, Rekayasa Fotonika. Total sks lulus dari jurusan Energy adalah 52 sks dan aku harus lulus dalam 2 tahun (semacam mustahil). SKS yang telah kuambil di ITS sebanyak 19 sks hanya diakui 13 sks. Sedangkan semester ini aku mengambil 13 sks, 5 mata kuliah. Semester depan aku mengambil 4 sks kuliah dan thesis. Lalu mengambil intake semester untuk melanjutkan thesis, maklum beasiswaku hanya 1 tahun. Artinya jika aku lulus, total sks yang kuambil adalah 52sks+6sks(yang kuambil di ITS tapi tidak diakui di AIT)=58 sks. Nah, 58 sks dalam 2 tahun adalah semacam gila. Mana cuma jurusanku yang mewajibkan lulus 52 sks, jurusan lain di AIT hanya mewajibkan lulus 48 sks. Makanya teman-teman dari jurusan lain heran kenapa aku seperti orang kurang gizi nan cacingan meski makan banyak.

My classmate

Lab work

diskusi grup

Aku berkenalan dengan berbagai macam manusia di jurusan (posting unique friends http://elitachoice.blogspot.com/2012/09/unique-friends.html). Jurusan Energy terbagi menjadi tiga bidang studi. Aku memilih bidang studi Energy Technology. Aku belajar bersama 10 temanku, 7 orang Thailand, 1 orang Myanmar, dan 1 orang Indonesia. Empat orang seangkatan denganku dan yang lainya lebih tua dariku. Jadi aku memanggil mereka dengan awalan "P" dalam bahasa Thailand yang artinya senior (berasa muda :p). Teman-temanku semuanya baik hati, tidak sombong, dan yang penting mau mengajariku. Seringkali aku hanya memandang dengan tatapan kosong saat membaca fotokopian slide kuliah, lalu tolah toleh. Temanku dengan baik hati menanyakan "Are you understand?". "No", jawabku. Lalu dia dengan sabar menerangkan kembali apa yang sudah dijelaskan oleh dosen.

Ambil data dengan Kanoon

Fang and me :)

Kanoon, me, and Took in Welcome Party

Disini, aku juga mempelajari kebiasaan orang Thailand. Mereka (khususnya teman-temanku) adalah orang yang amat sangat rajin. Belajar bareng sampai tengah malam. Memikirkan tugas dengan segenap jiwa dan raga. Nah kalau aku sebenarnya tipe tak ambil pusing dan belajar dengan bahagia (masalahnya kebahagiaan dalam belajar terkadang mustahil). Gara-gara kebiasaan mereka yang seperti itu, mau tak mau aku mengikuti kebiasaan mereka, belajar! Tak jarang aku pulang dini hari gara-gara mengerjakan tugas kelompok. Jika aku pulang diatas jam 7.30 malam, aku ngikut temanku yang bawa mobil atau naik taxi. Sialnya kuliahku jam 8 pagi full mulai pagi-sore. Sialnya lagi aku harus ngejar angkot songthew jam 7.15 atau 7.45. Pernah tiga hari berturut-turut, aku pulang jam 1 pagi. Hari ketiga benar-benar tak tertahankan ngantukku. Akhirnya paginya ketinggalan angkot dan datang terlambat 30 menit. Iya kalau di Indonesia, kuliahku jam 7 pagi -  bangun juga jam 7  pagi, telat 30 menit adalah suatu kewajaran buruk yang menjadi tradisi. Namun disini gak wajar, akhirnya dengan memasang wajah face palm (macak goblok), aku masuk ke kelas dan duduk. Didalam kelas, semua temanku sudah duduk manis dengan wajah mengantuk. Tentu saja aku gak mau telat lagi di lain waktu!

Pernah juga aku diemail dosen gara-gara belum ngumpulin tugas tentang perhitungan dengan excel. Dosennya sangat baik hati "Elita, semua teman-temanmu sudah mengumpulkan tugas. Apakah kamu ada masalah dengan tugasnya?". Duh sungkan setengah mati, padahal tugasku sebenarnya sudah kukerjakan, namun aku ingin mengetahui lagi proses-prosesnya. Lain waktu, aku mengerjakan tugas semacam esai tentang global warming dan energi terbarukan. Saat dibagikan, terdapat beberapa koreksi dan itu adalah koreksi mengenai grammar. Heee...cegek O.o (Saran: jangan percaya google translate maupun auto correction pada Ms.Word).

Exam, Ujian

Baru saja sebulan merasakan bangku kuliah S2 di AIT, aku sudah mengalami mid-exam. Ujianku diadakan dalam tiga hari berturut-turut, dua mata kuliah dalam sehari. Rasanya pengen bilang wow sambil nangis. Bahan ujiannya juga tak terkira, ada ilmu teknik, manajemen, lingkungan, dan pertambangan. Aku paling sebal dengan ilmu karang-mengkarang dan hapal menghapal, namun melakukan perhitungan juga gak expert (no skill :p). Apalagi masalah bahasa Inggris, nulis bahasa Indonesia aja masih bingung. Biasanya alur mikir kalau ujian: lihat soal->berpikir+lingak linguk ->dijawab. Kalau alur mikir ujian saat ini: lihat soal-> mencerna artinya-> berpikir dalam bahasa Indonesia (ga bisa lingak linguk sama sekali)-> berpikir penulisan bahasa Inggrisnya -> dijawab  tapi susunanya kacau karena masih terkontaminasi susunan bahasa Indonesia. Ajur, pikirku.

Aku mendadak menjadi mahasiswa really really study oriented selama beberapa hari berturut-turut saat ujian. Ujian hari pertama adalah Design of Energy System dan Energy Resources and Development. Kuliah yang pertama mengenai perhitungan termodinamika, sedangkan kuliah yang kedua mengenai fossil fuel dan renewable energy. Belajar perhitungan merupakan hal yang menarik karena begitu susah dimengerti namun setelah mengerti langsung menjadi expert. Memahami perhitungan membuatku stres, ternyata roomate ku-Nuril juga stres belajar untuk ujian. Kita sama-sama salah jurusan dia teknik mesin malah masuk water engineering (teknik sipil). Kita tertawa bersama mentertawai kebodohan kita dan dilanjutkan dengan menari Gangnam Style bersama pada jam 2 pagi hari. Gila memang tapi nyata :p Untungnya Nuril yang expert dalam bidang energi mau mengajariku tentang perhitungan termodinamika yang sudah kulupakan.

Ujian berikutnya adalah Energy in Building dan Energy Audit. Ini nih yang berat, dua-duanya sama-sama memiliki banyak teori dan perhitungan. Stategi ujian yang sudah kusiapkan seminggu sebelumnya mendadak kacau dan beralih ke strategi cadangan yaitu sks (sistem kebut semalam). Kuhapalkan semua teori-teori dulu, perhitungan urusan logika. Setelah selesai ujian Energy in Building, aku baru akan mempelajari perhitungan Energy Audit. Untung saja temanku mau mengajariku berkali-kali, maklum kecepatan otak melambat setelah dikuras di tiga ujian sebelumnya. Kadang aku mikir, aku kok lemot banget ya -_________- hiks.

Setelah empat ujian itu berakhir, aku bahagia. Hanya tinggal satu mata kuliah yaitu climate change, pelajaran hapal menghapal. Tapi ini benar-benar hapalan karena pertanyaanya semacam ini:
CO2 di bumi adalah ... ; Harga minyak bumi adalah....
Lha iku sekali salah ya salah.

Di hari terakhir, ujian Energy in Building dan Energy Audit sudah dikoreksi dan dibagikan. Aku sudah pasrah mau dapat berapa. Bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dan menyambut final exam dengan gigih. Ternyata score ku diluar dugaan, aku mendapat nilai yang lumayan. Saat kulihat temanku yang mengajariku malah sedikit lebih rendah dariku. Dia langsung surprise dan aku langsung merasa bersalah. Aku juga heran kenapa aku bisa dapat nilai yang lumayan. Namun ternyata didalamnya lembar jawabanku tidak hanya terdapat nilai, tetapi juga comment tentang jawabanku. Sebenarnya jawabanku banyak yang salah, namun cara mengerjakan logikanya sudah benar. Hidup logika! -__-v Sedangkan untuk ujian lain yang belum dibagikan, aku pasrah. Hiuff semoga tidak mengecewakan.

3 komentar:

  1. Selalu terharu baca orang yang struggling dengan studinya, semangat elitaaaaaa, doakan aku segera menyusul S2 yaaaaa kangeeeen :(

    BalasHapus
  2. @sugih: Makasi :)
    @izzah: yuuk nyusul,,, smoga bisa tercapai. Amiin

    BalasHapus

Silahkan dikomen ya... ^^

© More Than a Choice, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena