a choice that change my life

Minggu, 10 Februari 2013

Two Days Escape to Pattaya: Danau Perak dan Bukit Budha

Lama tak menulis menjadikan sense of belonging tulisan mbolang telah hilang.Oh no! Sebenarnya perjalanan ini kulakukan saat 10-11 November 2012 silam. Ini adalah  perjalanan yang sedikit gila karena idenya tercetus seminggu sebelumnya dan kulakukan setelah begadang pentas tari di welcome show sampai pagi. Perjalanan dadakan yang bertema "escape from regular activities" dengan judul kegiatan "enjoy backpacking alone when you are still here" ini kukarang sendiri. Pasalnya teman-teman Indonesia ku selalu merespon "ayo, ayo" saat ku-posting rencana jalan-jalan ke Pattaya di group, tapi tak pernah terjadi kesepakatan tanggal. Akhirnya aku nekad mencari tanggal weekend yang kosong, mencari alamat hostel aman dan murah, tempat wisata di Pattaya, dan transportasinya. Aku menanyakan ke M, temanku yang tinggal di Pattaya. Dia menjelaskan seluk beluk wisata disana. Dan pada akhirnya"Oke aku antarkan kamu ke Pattaya, sekalian aku pulang," katanya.

Perjalanan ke Pathum Thani-Pattaya memakan waktu sekitar empat jam. Tujuanku di hari pertama adalah: Silverlake atau danau Perak. Saat aku memberitahu itenary-ku pada M, dia menjelaskan tak ada angkutan umum yang menuju Silverlake. Akhirnya dengan kasihan dia mengantarkanku ke Silverlake karena takut aku yang masih (seperti) dibawah umur ini akan tersesat dan diculik.

Silverlake berada cukup jauh dari Pantai Pattaya, sekitar 23km. Jika tak punya kendaraan pribadi, harus naik taksi atau van ke tempat ini. Temanku yang bulan lalu baru saja dari Silverlake, mengatakan bahwa biaya taksi sekitar 200 Baht dari Pattaya. Aku menetapkan Silverlake sebagai tujuan wajibku karena suasanya yang seperti di Eropa (maklum mimpi ke Eropa belum tercapai ;p).

Welcome to Silverlake!!

Ternyata disana juga ada wisata khao chee chan, yaitu Bukit Budha. Taman dengan pohon hijau rimbun ditata sedemikian rupa untuk mendukung Bukit Budha. Gambar Budha 2D berwarna perak dipahat di bukit yang berukuran setinggi gedung berlantai lima. Konon ini adalah gambar Budha terbesar di dunia. Tiket masuk ke tempat ini adalah gratis (kalau ga salah :p lupa sih), kalau bayar paling cuma 20 Baht.
Khao chee chan
Perjalanan dilanjutkan ke wisata utama disebelahnya yaitu Silverlake. Tempat ini sebenarnya adalah kebun anggur, namun didesain sedemikian rupa dengan aneka taman dan kincir angin yang indah. Saat pertama kali masuk, sepanjang jalan akan terlihat tempat duduk nyaman dengan dekorasi taman yang indah. Lalu disambut oleh bangunan berwarna merah kekuningan, khas gedung pengolahan anggur. Ditengahnya terdapat  air mancur dengan patung dewi Yunani. Gedung tersebut difungsikan sebagai toko souvenir dan toko olahan dari anggur. Bagunan ini didesain lebih tinggi daripada tanah perkebunan dibawahnya. Dari sini, terlihat danau berwarna keperakan di kejauhan, dikelilingi oleh kebun anggur yang hijau dan belum berbuah, dan bangunan kincir angin terlihat menonjol diantara kebun bunga. Kalau masuk sampai sini saja bayarnya gratis.

Bagunan toko di Silverlake

Lalu aku masuk ke gerbang kebun anggur yang dibatasi oleh pagar kayu. Tiketnya 80 Baht dan diangkut dengan transportasi bis terbuka ke sekeliling kebun anggur yang luas itu. Tour ini melewati kebun bunga yang didesain dengan indah untuk mendukung pariwisata di Silverlake. Bis akan berhenti di beberapa titik dan membiarkan pengunjung untuk mengambil foto. Tour ini memakan waktu sekitar 1,5 jam. Kita juga bisa memilih untuk bersantai di suatu tempat dan naik bis berikutnya. Banyak spot yang unik di Silverlake: danau keperakan, kincir angin, bunga warna-warni, green house anggur, dekorasi lucu, dan permainan anak-anak standar.
Anggur di green house

Kincir angin

Perjalanan di Silverlake diakhiri dengan membeli jus anggur seharga 35 baht. Indahnya dunia terasa saat meminum jus anggur sambil duduk santai memandang panorama Silverlake di sore hari. Cahaya mentari yang berwarna keemasan memantul dari danau. Cahaya itu terasa hangat dan menenangkan.

Sepulang dari Silverlake, M mengantarkanku sampai di Jomtien Hostel, hostel dengan rating tertinggi yang ku search di hostelworld.com yang berlokasi di Pattaya. Aku memesan kamar dormitory female untuk semalam, biayanya 250 Baht. Setelah menaruh barang dan booking hostel, M yang menjadi guideku mengantarkanku keliling Pattaya City. Dia menjelaskan arah, transportasi, dan sebagainya untuk mendukung mbolangku sendirian di hari esok.

Malam itu, kita ke Pattaya Hill untuk memandang lengkungan pantai Pattaya dan kerlipan lampu dari atas bukit. Setelah itu kita makan buffet sampai kekenyangan pol-polan di Yayoi- Central Festival Mall Pattaya. Masa satu porsi isinya: steak sapi crispy, kimchi, nasi, soup miso, rumput laut, salad, dan teh hijau sepuasnya, sumpahh ga ukuran. Setelah itu M mengantarkanku kembali ke hostel, memberi wejangan padaku tentang tips ini itu, dan dia pulang ke rumahnya. Kha phon kha M sudah jadi tuan rumah dan guide yang baik hati & tidak sombong,,,

Jam masih menunjukkan pukul 9 malam, aku menuju kamarku. Aku sekamar dengan dua bule Prancis. Di hostel ini ada fasilitas handuk bersih dan minuman botol dingin. Lumayanlah. Niatanku untuk berjalan-jalan di pantai Jomtien depan hostek buyar sudah setelah mandi air hangat dan merasa nyaman dengan kasur. Aku memilih untuk tidur nyenyak dan menyiapkan tenaga untuk perjalanan sendirian esok pagi.

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan dikomen ya... ^^

© More Than a Choice, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena